Ibu pertiwi..
Kini kau terlihat kurus dan tak cantik lagi.
Anak-anak mu telah membuat mu sakit dan merana.
Menjarah setiap harta mu seperti sebuah tali yang erat menjerat..
Ibu pertiwi..
Nafas mu kini semakin berat tersenggal.
Hutan mu kini semakin sirna di telan pembangunan.
Ketika tiap pucuk daun dan ranting gugur oleh bara api.
Tangis mu terdengar lewat kicau burung-burung yang terbang mencari perlindungan..
Ibu pertiwi..
Kau tak lagi perkasa seperti dulu.
Hijaunya bukit dan tingginya gunung mu telah habis tercecer menjadi butiran-butiran batu.
Sungai mu tak lagi bisa memberi kehidupan untuk ikan-ikan yang malang..
Karena putra putri mu telah mencemarinya dengan limbah dan sampah pembangunan..
Ibu pertiwi..
Aku tahu engkau kini putus asa..
Kau sudah mencoba mengingatkan mereka dengan bahasa isyarat mu..
Kau sudah mencoba menegur mereka dengan tiap bencana yang menggoncang tiap inci bagian diri mu..
Ibu pertiwi..
Anak-anak mu tetap tak mau sadar.
Bahkan mereka menghancurkan mu semakin gencar.
Mereka menebang dan memusnahkan tiap kehidupan di hutan mu.
Bagai sel-sel kanker yang terus menjalar dan menyebar seiring waktu..
Ibu pertiwi..
Aku tahu amarahmu akan meledak pada waktunya.
Emosi mu akan meluap menenggelamkan dunia.
Mungkin..Kami anak-anak mu ini, memang pantas menerimanya.
Tapi..Bolehkah aku memohon satu permintaan saja..?
Ibu pertiwi..
Tahan ledakan amarah mu, kendalikan luapan emosi mu..
Tolong beri aku sedikit waktu
akan ku coba untuk menyadarkan mereka..
Ibu pertiwi..
Mungkin aku tak bisa janjikan ini pasti berhasil.
Karena aku bukan Tuhan yang dapat menggenggam takdir.
Sebagaimana kau tahu aku hanya seorang manusia..
Dengan bersenjatakan kertas dan pena, ku kan coba ingat kan mereka..
Ibu pertiwi..
Tenanglah tenang untuk sesaat..
Lelaplah lelap untuk sejenak.
Kan ku janjikan pada mu tentang satu hal.
Kau kan melihat sepucuk daun baru yang tumbuh dari tunas di tengah padang gersang.
Kau akan lihat hamparan rumput hijau di bekas tanah di mana api pernah menjajah..
Dan kau kan melihat sebuah harapan..
Dan ketika kau bangun nanti, segenap negeri garuda ini akan menyambut kebangkitan mu dengan senyuman..Ibu ku
Remaja Remaja dot Com
0 Comments:
Post a Comment