MENGANALISIS DAN MENGINTERPRETASIKAN HASIL ANALISIS
DATA PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
Disusun untuk Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah : Pe nelitian Tindakan
Kelas
Dosen Pengampu: Yessi Mumtazah El Dziedzsyah, M.Pd.I
Disusun
oleh :
1. Muhamad Sirojudin
2. Munjiyah
3. Mhuthoharoh
4. Supiah
5. Aman Sugono
TARBIYAH PAI B
SEMESTER V
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM MA’HAD ALI (STAIMA)
Jl.
KH. Masduqie Aly, Kasab Babakan - Ciwaringin
Cirebon - Jawa Barat
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan segala rahmat,inayah serta taupiknya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Adapun dalam penyusunan tugas atau materi ini tidak sedikit
hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua dan teman-teman sehingga
kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya Mahasiswa STAIMA.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca yang membangun.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah selalu meridhoi segala usaha kita. Amin.
Cirebon,04-November-2017
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................ iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah.......................................................................................... 2
C.
Tujuan............................................................................................................ 2
D.
Manfaat ......................................................................................................... 2
BAB II :
PEMBAHASAN
A.
Pengertian...................................................................................................... 3
B.
Jenis Data
yang Dianalisi............................................................................... 4
C.
Teknik
Analisis Data...................................................................................... 4
D.
Langkah-langkah
Analisis Data..................................................................... 7
E.
Menginterpretasikan...................................................................................... 8
BAB III : PENUTUP
A.
Kesimpulan.................................................................................................... 10
B.
Saran.............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penelitian merupakan kegiatan yang terencana untuk
mencari jawaban yang obyektif atas permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah
(Tri Wahyulis, 2010). Untuk itu didalam suatu penelitian dibutuhkan suatu
proses analisis data yang berguna untuk menganalisis data-data yang telah
terkumpul. Data yang sudah terkumpul namun belum dianalisis merupakan data
mentah. Dalam kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti bila
dianalisis dan ditafsirkan. Sehingga analisis data sangat memegang peranan
penting dalam penelitian. Data yang yang dapat
dikumpulkan banyak sekali seperti catatan di lapangan, gambar,
foto, dokumen, laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
Pekerjaan analisis data dalam hal ini
ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan
mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan
menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori
substantif oleh karena itu, analisis data
merupakan bagian yang amat penting karena dengan analisislah suatu data
dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk
masalah penelitian. Data
yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak akan ada gunanya apabila tidak
dianalisis terlebih dahulu. Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara,
pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi,
dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya (Moleong, 2007 dalam Wahyulis, 2010).
Walaupun begitu penting dalam dunia pendidikan,
analisis data merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan kemampuan dan pemahaman
tertentu untuk dapat menyelesaikannya. Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2010:
88) “melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras.
Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi.tidak
ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap
peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat
penelitinya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang
berbeda”. Dari paparan diatas, dapat dikatakan bahwa analisis data memang
memerlukan kemampuan khusus dalam melaksanakannya. Tidak semua orang dapat
melakukan penganalisisan data dengan baik. Tergantung tingkat pemahaman dan
kemampuan intelegensi yang dimilikinya.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat
diuraikan rumusan masalah sebagai berikut.
- Apakah yang dimaksud dengan analisis data?
- Apa saja bentuk data yang dianalisis?
- Bagaimanakah teknik analisis data?
- Bagaimanakah lagkah-langkah analisis data?
- Bagaimanakah penginterprentasi data hasil analisis?
C.
Tujuan
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka dapat
diuraikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan karya tulis ini sebagai
berikut.
1. Mendeskripsikan pengertian analisis data.
2. Mendeskripsikan bentuk data yang dianalisis.
3. Mendeskripsikan teknik analisis data.
4. Mendeskripsikan lagkah-langkah analisis data.
5. Mendeskripsikan penginterprentasi data hasil analisis.
D.
Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mampu dipahaminya pengertian dan deskripsi mengenai
analisis data, bentuk data yang dianalisis, teknik yang digunakan,
langkah-langkah penganalisisan serta bagaimana bentuk interprentasi data hasil
analisis. Sehingga mampu menciptakan pemahaman yang lebih mendalam mengenai
teknik analisis data dalam penelitian.
2. Bagi Penulis
Menambah pemahaman mengenai pengertian, analisis data,
bentuk data yang dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah
penganalisisan serta bagaimana bentuk interprentasi data hasil analisis untuk
dilakukan implementasi dalam konteks belajar mengajar di bangku perkuliahan.
3. Bagi Pembaca
Menambah wawasan baru mengenai pengertian analisis
data, bentuk data yang dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah
penganalisisan serta bagaimana bentuk interprentasi data hasil analisis dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penganalisisan data.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2006: 88)
mengemukakan bahwa “Data analysis is
critical to the qualitative research process. It is to recognition, study, and
understanding of interrelationshp and concept in your data that hypotheses and
assertions can be developed and evaluated” Analisis data merupakan hal yang
kritis dalam proses penelitian kualitatif, data sehingga hipotesis dapat
dikembangkan dan dievaluasi. Selain itu, Spradley (dalam Sugiyono, 2006: 89)
menyatakan bahwa analsis dalam penelitian jenis apapun, adalah merupakan cara
berfikir kritis. Hal itu berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap
sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian, dan hubungannya dengan
keseluruhan. Analisis adalah untuk mencari pola. Selanjutnya Sugiyono
mendefinisikan pengertian analisis data adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam katagori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,
memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh sendiri maupun orang lain.
Berdasarkan paparan para ahli diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa analisis data dapat diartikan sebagai suatu bentuk pola pikir
untuk melaksanakan mengolah data, dengan tujuan menjadikan data tersebut
sebagai suatu informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat
dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang
berkaitan dengan kegiatan penelitian. Analisis data merupakan salah satu
langkah penting dalam rangka memproleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini
disebabkan data akan menuntun kita kearah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan
teknik-teknk yang tepat. Data yang belum dianalisis merupakan data mentah.
Dalam kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti bila dianalisis dan
ditafsirkan. Sehingga analisis data sangat memegang peranan penting dalam
penelitian. Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang
keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan data dapat
digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu data bermuatan kualitatif dan data
bermuatan kuantitatif yang akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya.
B.
Jenis Data yang Dianalisis
Seperti yang diketahui bahwa, penelitian dilakukan untuk mendapatkan data.
Data yang didapatkan peneliti beragam. Macam-macam data yang dimaksud oleh
Sugiyono (2011: 5-8) dijelaskan dalam gambar sebagai berikut.
Keberadaan data
bermuatan kualitatif adalah catatan lapangan yang berupa catatan atau rekaman
kata-kata, kalimat, atau paragraf yang diperoleh dari wawancara menggunakan
pertanyaan terbuka, observasi partisipan, atau pemaknaan peneliti terhadap
dokumen atau peninggalan. Sedangkan kuantitatif adalah data yang berbentuk angka.
Keberadaan data bermuatan kuantitatif adalah angka-angka (kuantitas), baik
diperoleh dari jumlah suatu penggabungan ataupun pengukuran. Data bermuatan
kuantitatif yang diperoleh dari jumlah suatu penggabungan selalu menggunakan
bilangan cacah. Contoh data seperti ini adalah angka-angka hasil sensus,
angka-angka hasil tabulasi terhadap jawaban terhadap angket atau wawancara
terstruktur. Adapun data bermuatan kuantitatif hasil pengukuran adalah
skor-skor yang diperoleh melalui pengukuran, seperti skor tes prestasi belajar,
skor skala motivasi, skor timbangan, dan semacamnya. Selanjutnya data
kualitatif dibedakan atas data kualitatif emperis dan data kualitatif bermakna.
Dimana data kualitatif emperis merupakan data sebagaimana adanya (tidak diberi
makna) dan data kualitatif bermakna adalah data dibalik fakta yang tampak.
Selanjutnya yaitu data kuantitaif yang dibedakan atas data diskrit dan data
kontinum. Data diskrit atau data nominal merupakan data kualitatif yang satu
sama lain terpisah, tidak dalam satu garis kontinum. Sedangkan data kontinum
merupakan data kualitatif yang satu sama lainnya saling berkesinambungan dalam
satu garis. Kemudian data kontinum dijabarkan kembali menjadi data ordinal,
interval dan ratio. Data ordinal merupakan data kualitatif yang berbentuk
peringkat/ranking. Kemudian data interval merupakan data kualitatif kontinum
yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut. Dan data ratio
merupakan data kualitatif kontinum yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol
absolut/mutlak.
C.
Teknik-teknik Analisis Data
Teknik
analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan teknik
analisis data kualitatif. Bagi data yang bersifat
kuantitatif (numerical) tentu saja
analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan ukuran-ukuran
statistik (Wina, 2002: 296). Untuk analisis data kuantitatif dalam penggunaan
statistik deskriptif dapat disesuaikan dengan ruang lingkup yang hendak
dicapai. Apakah mengharuskan data untuk memiliki normalitas, homogenitas atau
syarat lainnya. Wina menyebutkan pula, untuk mempermudah kerja dalam
penganalisisan data, sudah terdapat perangkat lunak komputer berupa SPSS.
Perangkat ini dapat membantu mempercepat kegiatan penganalisisan data yang
dikehendaki. Teknik
analisis data kuantitatif berbeda dengan kualitatif. Dalam teknik analisis data menggunakan statistik, terdapat dua macam
statistik yang digunakan pada data kuantitatif, yaitu statistik deskriptif dan
inferensial.
a. Deskriptif
· Mengukur tedensi sentral
Mean
Median
Modus ·
Tabel, Diagram, Grafik
b. Inferensial
· Parametrik
Statistik parametrik adalah cabang ilmu statistik
inferensial yang digunakan untuk menganalisis data-data yang memiliki sebaran
normal saja. Diartikan pula ilmu statistik yang berhubungan dengan inferensi
statistik yang membahas parameter-parameter populasi; jenis data interval atau
rasio; distribusi data normal atau mendekati normal (Asep, tt). Statistik
parametrik tidak dapat dipergunakan sebagai metode statistik apabila data yang
akan dianalisis tidak menyebar secara normal. Dengan kata lain, data yang ingin
di analisis harus ditransformasikan terlebih dahulu. Transformasi yang dimaksud
adalah data ubah mengikuti sebaran normal. Transformasi dapat dilakukan dengan
mengubah data ke dalam bentuk logaritma natural, menggunakan operasi matematik
(membagi, menambah, atau mengali dengan bilangan tertentu), dan mengubah skala
data dari nominal menjadi interval. Spesifikasi ini disebabkan karena metode
statistik parametrik memiliki tingkat akurasi ketepatan yang lebih tinggi
dibandingkan statistik non parametrik (akan dijelaskan selanjutnya). Untuk
itulah penyajian data dengan sebaran normal harus dilakukan untuk mendapatkan
analisis data yang akurat. Contoh statistik parametrik yaitu Normalitas,
Homogenitas, Uji T, dan Anava.
· Non-parametrik
Statistik nonparametrik disebut juga statistik bebas
sebaran. Statistik nonparametrik tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter
populasi. Statistik non parametrik dapat
digunakan pada data yang memiliki sebaran normal atau tidak. Statistik
nonparametrik biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada data nominal
atau ordinal. Keunggulan dari statistik nonparametrik yaitu, tidak membutuhkan
asumsi normalitas; secara umum metode statistik non-parametrik lebih mudah
dikerjakan dan lebih mudah dimengerti jika dibandingkan dengan statistik
parametrik karena ststistika non-parametrik tidak membutuhkan perhitungan
matematik yang rumit seperti halnya statistik parametrik; statistik
non-parametrik dapat digantikan data numerik (nominal) dengan jenjang
(ordinal); kadang-kadang pada statistik non-parametrik tidak dibutuhkan urutan
atau jenjang secara formal karena sering dijumpai hasil pengamatan yang
dinyatakan dalam data kualitatif; pengujian hipotesis pada statistik
non-parametrik dilakukan secara langsung pada pengamatan yang nyata. Walaupun
pada statistik non-parametrik tidak terikat pada distribusi normal populasi,
tetapi dapat digunakan pada populasi berdistribusi normal. Contoh statistik
nonparametrik yaitu Kolerasi Spearman (Spearman
Rank Order Correlation) dan Chi Square.
Berbeda halnya dengan analisis data kualitatif.
Menurut Sugiyono (2010) analisis data dalam penelitian kualitatif
dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.
a. Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data
sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil
studi pendahuluan yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan
berkembang setelah memasuki dan selama di lapangan.
b. Analisis Selama di Lapangan dan Setelah Selesai di Lapangan
Analisis
data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban
yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa
belum memuaskan, maka peneiti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap
tertentu sihingga dipeoleh data yang dianggap kredibel. Miles and Huberman
(dalam, Sugiyono 2010), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Analisis data dilakukan melalui 3
tahap, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan
Conclusion Drawing / Verification.
·
Data Reduction (Reduksi
Data)
Reduksi
data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang
penting, dicari pola dan temanya. Misalkan pada bidang pendidikan, setelah peneliti memasuki
setting sekolah sebagai tempat penelitian, maka dalam meraduksi data peneliti
akan memfokuskan pada murid yang memiliki kecerdasan tinggi dengan
mengkatagorikan pada aspek gaya belajar, perilaku social, interalsi dengan
keluarga dan lingkungan.
·
Data Display (penyajian
data)
Data
display berarti mendisplay data yaitu menyajikan data dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar katagori, dsb. Menyajikan data yang sering digunakan
dalam penelitian kualitatif adalah bersifat naratif. Ini dimaksudkan untuk
memahami apa yangterjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
dipahami.
·
Conclusion Drawing /
Verification
Langkah
terakhir dari model ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
dalam penelitian mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak
awal namun juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian
kualitatif masih bersifat sementara dan berkembang setelah peneliti ada di
lapangan. Kesimpulan penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum ada yang berupa deskripsi atau gambaran yang sebelumnya belum
jelas menjadi jelas dapat berupa hubungan kausal / interaktif dan hipotesis /
teori.
D.
Langkah-langkah Analisis Data
Menurut Sukardi (2003), ada beberapa langkah yang
perlu dilalui agar proses analisis menjadi lebih terarah, yakni skoring,
tabulasi, mendeskripsikan data, dan melakukan uji statistika.
a. Skoring
Skoring adalah pemberian nilai pada setiap jawaban
yang dikumpulkan peneliti dari instrumen yang telah disebarkan. Setiap item
pertanyaan yang dimunculkan pada
instrumen dikuantifikasikan dalam bentuk angka. Misalnya, pada saat angket
disebarkan aternatif jawaban yang diberikan
masih berupa kualitatif, maka pada tahap ini harus dikuantifikasikan.
Pada tahap ini peneliti memberikan nilai atau bobot pada setiap alternatif
jawaban.
Contoh alternatif jawaban pada angket.
· Selalu : 3
· Belum tentu : 2
· Tidak : 1
b. Tabulasi
Setelah tahap skoring, hasilnya ditransfer dalam
bentuk yang lebih ringkas dan mudah dilihat. Mencatat skor secara sistematis
akan memudahkan pengamatan data yang diperoleh. Apabila analisis data
membandingkan dua kelompok, maka data ditempatkan dalam kolom yang berbeda.
Dengan menggunakan prinsip tabulasi ini, seorang peneliti akan dapat menentukan
arah selanjutnya teknik analisis apa yang diperlukan, tergantung pada tujuan
analisis data yang hendak dicapai.
c. Mendeskripsikan data
Mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang
ada guna memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga lebih dimengerti oleh
peneliti atau seseorang yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan.
Analisis data yang paling sederhana dan sering digunakan oleh peneliti atau
pengembang adalah mmenganalisis data yang ada dengan menggunakan
prinsip-prinsip deskriptif. Dengan menganalisis secara deskriptif dapat
mendeskripsikan data secara lebih ringkas, sederhana, dan lebih mudah
dimengerti. Yang termasuk analisis deskriptif antara lain mean, median, modus,
quartil, desil, persentil, standar deviasi, dan varian.
d. Melakukan uji statistika
Uji statistika atau analisis inferensial merupakan pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan
rumus-rumus atau aturan-aturan yang berlaku, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain
yang diambil. Penggunaan rumus atau aturan-aturan tersebut
hendaknya mampu mengukur dan sesuai dengan tujuan atau hasil penelitian yang
ingin peneliti capai.
E.
Menginterprestasikan
Penafsiran atau interpretasi tidak lain dari pencarian
pengertian yang lebih luas tentang penemuan-penemuan. Penafsiran data tidak
dapat dipisahkan dari analisis, sehingga sebenarnya penafsiran merupakan aspek
tertentu dari analisis, dan bukan merupakan bagian dari analisis. Interpretasi data
perlu dilakukan untuk memberikan arti mengenai hasil dari analisis data yang
telah dilakukan sebelumnya. Menurut Moh.Nazir (dalam, Wahyulis 2010) ada
beberapa pengertian penafsiran data adalah sebagai berikut.
·
Penafsiran adalah penjelasan yang terperinci
tentang arti yang sebenarnya dari materi yang dipaparkan. Data yang telah dalam bentuk tabel,
perlu diberikan penjelasan yang terperinci dengan tujuan untuk
untuk menegakkan keseimbangan suatu penelitian, dalam pengertian menghubungkan
hasil suatu penelitan dengan penemuan penelitian lainnya, Untuk membuat atau
menghasilkan suatu konsep yang bersifat menerangkan atau menjelaskan.
·
Penafsiran dapat menghubungkan suatu penemuan studi
exsploratif menjadi suatu hipotesis untuk suatu percobaan yang lebih teliti
lainnya. Misalnya, seorang peneliti sedang
mempelajari sikap dari para transmigran yang berasal dari Jawa Timur, Bali
terhadap penduduk setempat di Aceh, maka dari data penelitian di Aceh perlu
dibuat penafsiran untuk menyajikan kesinambungan penemuan tentang pengaruh
pergaulan pribadi antara anggota transmigran dari kelompok sosial yang berbeda
tersebut di daerah lain, misalnya di Sulawesi dengan penemuan di Aceh.
Untuk
itu, penafsiran data sangat penting kedudukannya dalam proses analisis data
penelitian karena kualitas analisis dari suatu peneliti sangat tergantung dari
kualitas penafsiran yang diturunkan oleh peneliti terhadap data.
Stringer
(dalam, Wahyulis
2010) mengemukakan beberapa teknik
menginterpretasikan hasil analisis data kualitatif adalah sebgai berikut.
§ Memperluas
analisis dengan mengajukan pertanyaan. Hasil analisis mungkin masih miskin
dengan makna, dengan pengajuan beberapa pertanyaan hasil tesebut bisa dilihat
maknanya. Pertanyaan dapat berkenaan dengan hubungan atau perbedaan antara
hasil analisis, penyebab, aplikasi dan implikasi dari hasil analisis.
§ Hubungan
temuan dengan pengalaman pribadi. Penelitian tindakan sangat erat kaitanya
dengan pribadi peneliti. Temuan hasil analisis bisa dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman
pribadi peneliti yang cukup kaya.
§ Minat
nasihat dari teman yang kritis. Bila mengalami kesulitan dalam
menginterpretasikan hasil analisis, mintalah pandangan kepada teman yang
seprofesi dan memiliki pandangan yang kritis.
§ Hubungkan
hasil-hasil analisis dengan literatur. Factor eksternal yang mempunyai kekuatan
dalam memberikan interpretasi selain teman, atau kalau mungkin ahli adalah
literature. Apakah makna dari temuan penelitian menurut pandangan para ahli,
para peneliti dalam berbagai literature.
§ Kembalikan
pada teori. Cara lain utuk menginterpretasikan hasil dari analisis data adalah
hubungkan atau tinjaulah dari teori yang relevan dengan permasalahan yang
dihadapi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Analisis
data merupakan proses mengorganisasikan
dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga
dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
didasarkan oleh data.
Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu
dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan
data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu : data bermuatan kualitatif
dan data bermuatan kuantitatif
Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis
data kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif yaitu teknik
analisis data kuantitatif dengan menggunakan statistik, meliputi statistik deskriptif dan inferensial. Statistik
inferensial meliputi statistik parametris dan non parametris. Teknik analisis data
kualitatif dilakukan dari sebelum penelitian, selama penelitian, dan sesudah
penelitian yang meliputi analisis sebelum di lapangan, teknik analisis selama
di lapangan model Miles dan Huberman dan teknik analisis data menurut Spradley.
Secara
garis besar, analisis data meliputi 4 langkah, yaitu : Persiapan (scoring),
tabulasi, mendesktripsikan data dan melakukan uji statistika.
Penafsiran data sangat penting kedudukannya dalam proses analisis data
penelitian karena kualitas analisis dari suatu peneliti sangat tergantung dari
kualitas penafsiran yang diturunkan oleh peneliti terhadap data.
B.
Saran
Dalam melakukan penelitian baik itu penelitian
kualitatif dan kuantitatif terlebih dahulu menetapkan cara yang ingin kita
pakai agar dalam pelaksanaan penelitian dilapangan tidak banyak menemukan
permasalahan yang banyak sehingga bagi kita sebagai peneliti tidak merasa
terbebani dan akhirnya untuk pencapaian hasil yang ingin kita capai tidak
relevan.
DAFTAR PUSTAKA
http://pesonamublogaddress.blogspot.co.id/2015/04/makalah-analisis-data-ptk.html
Prihanto, Asep. tt. Pengantar Statistik Non Parametrik.
Bandung: Universitas Brawijaya.
Sanjaya, Wina. 2002. Penelitian
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sugiyono. 2006. Memahami Penelitian
Kuantitatif. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi.
Bandung: Alfabeta
Sukardi. 2003. Metodelogi Penelitian
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Wahyulis, Tri. 2010. Analisis Data.
Malang: Tidak diterbitkan
0 Comments:
Post a Comment